Aliansi Antara Pemerintah Maluku: Kemitraan DBON untuk Mendorong Potensi Lokal
Keberhasilan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sangat bergantung pada Kemitraan DBON yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah wilayah. Aliansi ini memastikan bahwa kebijakan strategis olahraga tidak hanya berhenti di Jakarta, tetapi terimplementasi hingga ke tingkat kabupaten/kota.
DBON menetapkan 10 provinsi sebagai Sentra Pembinaan Olahraga Nasional. Kemitraan DBON di sepuluh wilayah ini menjadi model percontohan. Wilayah tersebut bertanggung jawab mengidentifikasi dan mengembangkan potensi olahraga lokal yang unik.
Peran pemerintah daerah dalam Kemitraan DBON adalah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan pemeliharaan fasilitas olahraga. Dukungan finansial lokal menjadi kunci vital untuk mendukung keberlangsungan pembinaan prestasi atlet usia dini di daerah.
Selain itu, pemerintah daerah bertugas menyelenggarakan kompetisi berjenjang. Kemitraan DBON memastikan kompetisi ini terstruktur. Kompetisi lokal adalah filter pertama untuk menemukan bibit unggul yang memiliki potensi menjadi mutu atlet nasional berkelas dunia.
Aspek terpenting dari Kemitraan DBON adalah sinergi program. Pemerintah pusat menyediakan panduan sport science dan pelatih berlisensi. Sementara daerah menyediakan sumber daya manusia dan infrastruktur fisik yang memadai untuk pembinaan prestasi.
Pemerintah wilayah juga didorong untuk mengoptimalkan potensi cabang olahraga (cabor) unggulan sesuai kearifan lokal. Kemitraan DBON memberikan keleluasaan bagi daerah mengembangkan cabor yang memiliki akar budaya kuat, seperti Pencak Silat atau E-sports.
Melalui Kemitraan, pemerintah daerah didorong untuk berinovasi dalam mengintegrasikan olahraga dengan pendidikan. Pembinaan prestasi atlet tidak boleh mengorbankan pendidikan akademis mereka. Program beasiswa lokal adalah salah satu solusinya.
Dukungan politik dari kepala daerah, mulai dari Gubernur hingga Bupati/Wali Kota, sangat menentukan implementasi Kemitraan. Komitmen mereka memastikan Rencana Induk Olahraga menjadi prioritas dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Singkatnya, Kemitraan adalah jembatan penghubung antara visi nasional dan potensi lokal. Dengan peran aktif pemerintah wilayah, Rencana Induk Olahraga ini akan sukses menghasilkan mutu atlet nasional dari seluruh penjuru negeri, bukan hanya dari pusat.
